Kamis, 17 Februari 2011

Lendo-Loula, Mengembangkan Sekolah Alam


DATA DIRI

Nama : Lendo Novo
Lahir : Jakarta, 6 November 1964
Pendidikan :
- S-1 Teknik Perminyakan ITB
- S-2 Manajemen Sumber Daya Energi ITB
Pengalaman Kerja :
- Diperbantukan ke Departemen Koperasi sebagai Asisten Tenaga Ahli Menteri khusus
pengembangan jaringan masyarakat, 1999.
- Tenaga Ahli Kementerian Negara BUMN Bidang Pengolahan Data, Informasi dan Investigasi
(2004-2005)
- Tenaga Ahli Kementerian Negara BUMN Bidang Pengolahan Data dan Informasi (2005-2007)

Nama : Loula Maretta
Lahir : Jakarta, 30 Maret 1959
Suami : Djarot Hadi Prayogo
Anak : Andante Hadi Pandyaswargo, Taufan Hadi Pandusegoro
Pekerjaan :
- Konsultan Pendidikan Sekolah Alam (1999 - kini)
- Pengawas Sekolah Islam Annisa, Pondok Aren, Tangerang
- Pendiri Green Education
- Direktur Sekolah Alam Cikeas (2008-2009)
- Guru Sekolah Global Jaya (1995-1999)
- Guru SD dan Kepala Sekolah TK Al-Izhar Pondok Labu (1990-1995)
- Kepala Sekolah TK Regency (1985-1990)

Pejuang sejati tak menyerah dengan rintangan yang menghadangnya. Prinsip inilah yang membuat Lendo Novo tak berhenti berjuang bagi masa depan bangsa ini meski sampai masuk bui demi membungkam pikiran kritisnya semasa pemerintahan Orde baru.

Oleh ESTER LINCE NAPITUPULU

Tujuh bulan dia mendekam di "hotel prodeo" pada 1989. Di sinilah Lendo, aktivis mahasiswa itu, terpikir memulai perubahan bangsa lewat pendidikan yang memanfaatkan alam Indonesia.
Dorongan hatinya begitu kuat untuk "merevolusi" pendidikan yang dinilai konvensional dan tak fokus pada keunikan tiap-tiap anak. Langkah itu dimulai dengan mendirikan TK Salman di bandung tahun 1992 lalu Sekolah Alam Ciganjur, Jakarta 1998.
Keinginannya menjadikan Indonesia unggul di dunia dengan memanfaatkan kekayaan negeri ini. Mimpi itu dimulai dengan menawarkan pendidikan yang menekankan pembekalan karakter, kecakapan hidup, dan persahabatan dengan alam.
"Saya pelajari semua prasyarat dimiliki Indonesia untuk bisa unggul sehingga kita tak lagi miskin dan ketinggalan dari negara lain," kata Lendo.
Pertama, Indonesia punya keragaman hayati dan menyumbangkan 40 persen hutan hujan tropis di dunia. "Seperempat obat-obatan di dunia itu dari hutan hujan tropis. Indonesia itu berpotensi menyelamatkan kehidupan di dunia," ujarnya.
Dia percaya suatu saatnanti Indonesia akan menjadi salah satu bangsa terbaik jika fokus pada alam. "Oleh karena itu, penguasaan pada alam secara bijaksana harus dikenalkan lewat sekolah alam," katanya.
Menurut dia, jika pendidikan Indonesia berlomba-lomba meniru sekolah internasional akan sulit untuk menonjol. Sekolah pun menjadi mahal. Adapun ssekolah alam modalnya tak habis untuk infrastruktur, seperti gedung dan sarana lain.
"Ruang kelas dari saung enggak masalah, yang penting konsep belajarnya tak kalah dibandingkan dengan sekolah internasional. Keunggulannya, dengan menjadikan alam sebagai sumber belajar tak terbatas buat anak-anak. Mereka bisa belajar sambil bermain," jelasnya.
Master manajemen sumber daya energi dari Institut Teknologi Bandung inilah yang menggagas lahirnya sekolah alam. Lendo yang awam bagaimana mengejawantahkan mimpi besarnya itu menggandeng sang kakak, Loula Maretta, yang paham seluk-beluk pendidikan.
Mereka menyebarkan benih sekolah alam ke berbagai penjuru negeri ini. Kehadiran sekolah alam di berbagai kota mulai tak asing sebagai pilihan untuk membekali generasi muda menimba ilmu dan pengalaman yang dekat dengan alam.
Loula yang berpengalaman mengelola sekolah bertaraf internasional mencoba "memengaruhi" para guru untuk menerima model sekolah alam. Awalnya tak mudah untuk menerima gagasan pendidikan baru yang tidak "lazim" ini, apalagi guru harus bisa mentransfer ilmu dengan memanfaatkan alam sekitarnya.
Ketika Sekolah Alam Ciganjur dibuka, masyarakat sekitar yang ditawari sekolah gratis saja menolak. Siswa yang mau mendaftar hanya ssatu, itu pun anak preman. "Mereka bilang ini sekolah atau tempat main? Persepsi orang di kampung sekalipun, sekolah itu harus ada gedungnya," cerita Lendo.
Sekolah alam pada 2002 mewakili Indonesia dalam program Kid Smart IBM World Program. Ini program pengenalan teknologi informasi untuk pendidikan dasar di 65 negara. Lendo mendapat penghargaan Ashoka Fellowship untuk kreativitas dan kepemimpinan entrepreneurship dan komitmen pada perubahan masyarakat tahun 2003-2006. Salah satu penerima penghargaan itu adalah Nelson Mandela, mantan Presiden Afrika Selatan.

Berbagi ilmu

Model sekolah alam bisa menjadi lahan bisnis baru pendidikan. namun, tidak bagi Lendo yang menginginkan pendidikan terbuka bagi semua anak, kaya dan miskin, pintar, dan bodoh, anak baik maupun anak nakal.
Lewat Green Education yang didirikan tahun 2004, Lendo dan Loula semakin gencar mengenalkan skolah alam ke berbagai daerah. 'Siapa pun yang mau mengadopsi model sekolah alam, silahkan. Kami tak menetapkan fee. Saya tidak mau mengurus hak patennya sebab ilmu itu dari Yang di Atas. Kita tak punya hak untuk mengapling-ngapling," ujarnya.
Dia senang jika gagasan sekolah alam yang terinspirasi saat perenungan di penjara itu bisa diterima masyarakat. Padahal, dulu, idenya adalah membuat sekolah dengan kelas saung dan membiarkan anak belajar di sawah untuk menanam padi atau mengejar kodok itu ditertawakan banyak pihak.
Namun, gagasan Lendo terus bergullir. Sebagai lenjutan sekolah alam yang mellayani anak usia taman bermain hingga SD, ia mendirikan School of Universe. Layanan pendidikan non formal jenjang SMP-SMA ini memberikan wawasan bisnis dan menyiapkan siswa menjadi entrepreneur. Di sini bioteknologi diutamakan.
Awalnya, hanya satu siswa yang mau belajar di sini. Namun, kini sudah berkembang menjadi 170 siswa. Para guru juga harus bisa berbisnis. Kelulusan anak dinilai jika mereka mampu membuat bisnis mereka mejadi berjalan.
Tahun ini Lendo menyiapkan perguruan tinggi, Maestro School of Entrepreneurship. Kuliahnya tak dibatasi dinding kampus, tetapi langsung dalam masyarakat. bahkan, mahasiswa S-1 ddan S-2 yang mau kuliah di sini langsung belajar dari sang ahli atau maestro, bukan dosen. Pertemuan dengan dosen di ruang kuliah hanya untuk mendiskusikan pengalaman mereka. "Para mahasiswa itu disiapkan jadi pengusaha."

Trauma

Bagi dia, pendidikan mesti menghargai dan menerima keunikan tiap anak. Lendo kecil yang hiperaktif sempat trauma dengan sekolah. Dia sering dihukum karena dinilai guru sebagai anak nakal.
"Sekolah umum enggak bisa memfasilitasi orang seperti saya. Sejak itu saya bermimpi membuat sekolah agar orang seperti saya bisa menikmati belajar. Sekolah alam bisa melakukan itu. Kami juga mensyaratkan, sekolah menerima anak tak mampu dengan memberi beasiswa," kata Lendo yang besar dalam keluarga pendidik.
Lendo ingin terus berkecimpung di dunia pendidikan. Ia prihatin pada nilai-nilai dalam masyarakat yang menghargai seseorang dari gelar, kedudukan, kepandaian, atau materi yang dimiliki. Kesadaran itu muncul saat dia diinterogasi penyidik semasa dibui.
Dia dimaki dan dipukul aparat keamanan sebab berani melawan pejabat negara yang bergelar profesor dan dinilai pandai. "Kamu itu baru S-2 saja sudah berani melawan pemerintah," ujar Lendo mengulang ucapan petugas.
Namun, dia tak tinggal diam. "Saya tahu orang yang pantas dihormati. Buat saya, selama menteri itu korup dia tak pantas dihormati," jawabnya kepada sang petugas.
Di negara ini, penghormatan kepada seseorang tidak karena orang itu jujur, suka menolong atau berbakti. "Saya bersyukur, di penjara itu Tuhan menuntun saya untuk kembali ke jalan benar, lewat pendidikan," ujarnya.

Dikutip dari KOMPAS, SELASA, 19 MEI 2009

2 komentar:

  1. Assalamuakaikum WBR,

    Pak Lendo , klo saya lihat tulisan diatas dan apa yang Kang Lendo sampaikan di depan orang tua murid smp alam bogor di kebun raya bogor 2016, bulan lupa. Luar biasa, dan memang pendidikan srmacam inilah ysng diperlukan Bangsa Ini.

    Namun , Saya sangat kecewa Anak saya yg memang tidak mau diam dan kreatif, adalah seolah korban dari sekolah Alam . Baru satu hari masuk matrikukasi smp , hari kedua sudsh tidsk masuk sekolah lagi. hingga saat ini...sudah 2 bulan...masih tidak mau sekolah...sekalipun dicsrikan sekokah penggsnti...entah apa yg dissmpaikan pd murid dihari pertsma itu.....Mudah 2x an Kang Lendo bisa mengecek, srbenarnya Apa yang terjadi di level bawah di srkolah Alam ini.....Salam Suksess ....." Perbaiki Terus Sekolah Alam ini...dengan jalan ...lebih terbuka dlm saran dari masyarakat....Salam Sukses Setia Multadi...

    BalasHapus
  2. terima kasih atas informasinya, sangat amat membantu

    BalasHapus